Flower In Heaven

Minggu, 15 Juni 2014

Intro : D

D                   G
Andai ku tahu…kapan tiba ajalku
A                            D
Kuakan memohon, Tuhan tolong panjangkan umurku
                    G
Andai ku tahu…kapan tiba masaku
A                                D
Kuakan memohon, Tuhan jangan Kau ambil nyawaku

                      G
Aku takut akan semua dosa-dosaku
A                         D
Aku takut dosa yang terus membayangiku


                          G
Andai ku tahu…Malaikat-Mu kan menjemputku
A                         D
Ijinkan aku mengucap kata taubat pada-Mu


Reff:
D                    G
Aku takut akan semua dosa-dosaku
A                         D
Aku takut dosa yang terus membayangiku
                       G
Ampuni aku dari segala dosa-dosaku
A                     D
Ampuni aku menangisku bertobat pada-Mu


Bm        G      A          D
Aku manusia yang takut neraka
Bm           G     A
Namun aku juga tak pantas di surga….


D                   G
Andai ku tahu…kapan tiba ajalku
A                         D
Ijinkan aku mengucap kata Taubat pada-Mu

back to Reff
Koleksi Bung Karno Seharga Triliunan Rupiah Tak Bisa Dipamerkan, Mengapa?

 
 
KOMPAS.com - Penelitian di Inggris menunjukkan mengirim pesan singkat seluler atau SMS membantu anak mempelajari ejaan kata serta tata bahasa yang benar. Lebih dari 160 anak, yang berusia antara 8 dan 16 tahun, dari West Midlands, mengambil bagian dalam studi singkat ini. Para peneliti membandingkan ejaan dan tata bahasa dalam tes formal dan pesan singkat, pada awal proyek tersebut dan dilakukan lagi setelah setahun. Hasil penelitian menunjukkan para pembuat teks paling kreatif memiliki kemampuan mengeja yang sangat baik. Anak-anak diminta untuk menyalin semua pesan singkat mereka selama dua hari. Pelanggaran kreatif Mereka juga diminta untuk melakukan berbagai ejaan, tata bahasa dan tes kognitif. Proses ini diulang setelah 12 bulan. Para peneliti menganalisa jumlah "pelanggaran" jenis tata bahasa dan ejaan dalam teks dan membandingkannya dengan hasil tes tertulis anak-anak. Mereka menemukan bahwa dalam sampel anak-anak usia SD, penggunaan bentuk kata gramatikal dan ejaan konvensional dalam teks dikaitkan dengan kemampuan ejaan yang lebih baik setelah 12 bulan kemudian. Untuk siswa menengah, pengurangan jumlah kata saat SMS, juga dikaitkan dengan ejaan yang lebih baik. (BBC Indonesia)

 
KOMPAS.com – Tanpa deraan pekerjaan yang telah memasuki tenggat waktu, tanpa komentar nyinyir rekan kerja, tanpa lirikan tajam dari atasan yang melulu menciptakan rasa panik, akhir pekan memang selalu menyenangkan dan membahagiakan. Benarkah demikian? Para peneliti dari Cornell University memanfaatkan sebuah program komputer untuk mencari kata-kata positif dalam bahasa Inggris di media sosial yang menyampaikan semangat, rasa bahagia, antusiasme, dan juga perasaan negatif seperti cemas, kesedihan, dan takut. Tujuannya, untuk mengetahui kaitan antara suasana hati dan perilaku manusia di hari kerja dan akhir pekan. Mereka mempelajari “kicauan” 2,4 juta akun Twitter di 84 negara yang dikirimkan selama lebih kurang dua tahun belakangan. Alhasil, peneliti menyimpulkan bahwa di akhir pekan kuantitas kata-kata baik, penuh semangat, dan inspiratif jauh lebih tinggi dibandingkan di hari lainnya. Selain itu diketahui pula bahwa rasa positif berada dalam piramida mood tertinggi saat bangun tidur dan menjelang tengah malam di hari Minggu. Namun, kondisi ini tak bertahan lama, sebab suasana hati yang baik tersebut terus menurun di hari Senin terutama setelah jam 12 siang. Peneliti mengatakan bahwa rasa jengkel dan amarah mulai mendominasi pikiran manusia ketika menghadapi lalu lintas yang macet di pagi hari, atau tumpukan pekerjaan yang tak kunjung tuntas di hari Senin pagi. Namun, kondisi tersebut hanya dialami oleh mereka yang kurang tidur malam atau tidak bermesraan dengan pasangan selama akhir pekan Dalam studi ini, para peneliti juga secara khusus menganalisa tweet yang hilir mudik di linimasa Twitter yang berlokasi di Uni Emirat Arab, di mana akhir pekan jatuh pada hari Jumat dan Sabtu. Ternyata pola naik turun suasanan hati yang baik ditemukan hampir sama dengan pengguna Twitter di belahan dunia lain.